Udah Umur Segini, Kapan Nikah ?

Pada akhirnya, yang tahu kapan waktu yang tepat, ya cuma kamu.
Tagar #nikah atau #gabungannamaduaorangyangudahnikah sering sekali muncul di feed Instagram kau yang berumur 25 dan sekitarnya. Artis idola dan teman-teman sejawat sedang asyik merayakan hari bahagianya. Dan saat itu terjadi, seolah-olah kau orang yang paling menderita di atas muka bumi karena masih sendiri. Memeluk kedua belah lutut di bawah hujan-hujan.
Mereka tampan dan cantik dengan setelan yang gagah dan gaun yang anggun. Tersenyum ceria di atas panggung bunga-bunga, didatangi hadai taulan, sanak keluarga, karib baru dan lama. Sedangkan, kau hanya penghuni dunia maya bersembunyi di balik layar handphone. Ikut tertawa tapi tak lama, bibir kau yang lama-lama turun melengkung membentuk setengah lingkaran. Dalam hati mengaduh, aku kapan ya?
Semoga ini bukan cerita kau. Sudah diusahakan tak menyentuh Instagram. Simbol kotak warna ungu itu sudah diasingkan jauh-jauh dari layar utama. Diletakkan di usapan layar kesekian. Atau jika kau tega hati, sudah kau hapus aplikasi yang dulu sehari bisa puluhan kali dikunjungi. Aman. Berita resepsi tak akan muncul lagi berjoged-joged di depan kau. Tapi tiba-tiba..
Paman dan tante kau yang rumahnya jauh sekali. Setahun belum pasti berkunjung, kali ini tiada angin tiada hujan lancar jalannya menuju rumah kau. Bertanya ini itu, bagaimana kabar orang tua, dan kabar kau juga. Sampai pada pertanyaan basa-basi, yang ini kapan nikah? Jari telunjuknya tepat di hadapan wajah kau yang sudah malas sekali meladeni omongannya.
Ini bukan kisah pribadi. Bukan.
Semoga ini bukan cerita kau. Sudah diusahakan tak menyentuh Instagram. Simbol kotak warna ungu itu sudah diasingkan jauh-jauh dari layar utama. Diletakkan di usapan layar kesekian. Atau jika kau tega hati, sudah kau hapus aplikasi yang dulu sehari bisa puluhan kali dikunjungi. Aman. Berita resepsi tak akan muncul lagi berjoged-joged di depan kau. Tapi tiba-tiba..
Paman dan tante kau yang rumahnya jauh sekali. Setahun belum pasti berkunjung, kali ini tiada angin tiada hujan lancar jalannya menuju rumah kau. Bertanya ini itu, bagaimana kabar orang tua, dan kabar kau juga. Sampai pada pertanyaan basa-basi, yang ini kapan nikah? Jari telunjuknya tepat di hadapan wajah kau yang sudah malas sekali meladeni omongannya.
Ini bukan kisah pribadi. Bukan.
0 comments