Memimpikan Dramaga Anti Macet
Sumber: bogordaily.net
Macet merupakan nama belakang dari sebuah dareah pinggir Kabupaten Bogor yang bernama Dramaga. Kemacetan di Dramaga bukan hal yang baru bagi masyarakat sekitar. Bertahun-tahun lamanya, warga dipaksa menikmati kemacetan Bogor yang tiada mengenal waktu baik siang ataupun malam hari. Jalanan penuh sesak ditambah dengan asap knalpot yang mengepul menimbulkan hawa panas.
Berbagai kendaraan mulai dari angkot, mobil, sepeda motor, bis, sampai truk pengangkut sampah berlalu lalang sesak memenuhi jalanan Dramaga. Kemacetan paling parah terjadi ketika rush hour yakni jam 7-8 pagi dan jam 4-6 sore dimana pegawai kantor dan anak-anak sekolah sedang berangkat dan pulang. Pada saat itu, jalanan Dramaga tak bisa 'dibelah', semua pengendara berlomba-lomba sampai tujuan dengan cepat tanpa mengindahkan lajur masing - masing sehingga memperparah kemacetan.
Titik-titik rawan terjadi di sepanjang jalan kampus Dramaga IPB sampai perempatan Laladon, terutama pada persimpangan tanpa lampu merah. Persimpangan tersebut yang hanya dijagai oleh 3-4 orang sebagai pihak yang membantu memperlancar arus lalu lintas. Ada beberapa yang tanpa meminta balas jasa, namun ada juga yang menyediakan 'keclengan' sebagai bentuk permintaan imbalan.
"Macet bikin habis waktu di jalan. Belum ditambah stres habis kuliah lalu ditambah juga stres dijalan, jadi stresnya numpuk." ujar mahasiswi IPB pengguna angkot.
Pemerintah belum memberikan solusi efektif sampai saat ini. Perlu ditemukan inovasi baru untuk mengatasi masalah kemacetan Dramaga. Meskipun Dramaga merupakan daerah pinggir Kabupaten Bogor yang bukan wajah utama daerah Bogor, namun pemerintah perlu meletakkan perhatian lebih kepada daerah yang menjadi pusat pendidikan di Bogor ini.
0 comments