Mungkin
Waktu ini membuatku bingung. Matahari persis di perpotongan ujung bumi. Mungkin senja. Mungkin pula pagi. Mungkin kepalaku yang perlu diotak atik membenarkan letak matahari. Barat untuk tenggelam. Timur untuk terbit. Mungkin bisa. Tapi mata angin berantakan arahnya. Selatan dan utara juga hilang dari ingatanku. Mungkin pula ini hanya mimpi. Bunga tidur yang muncul dari rasa kantuk berat hebat membebat. Mungkin pula imajinasi lelahku seharian memelototi diktat.
Mungkin. Dan berkali kali "mungkin" jadi tumbal ke tidakpastian. Aku juga mungkin menyebutnya di depan kata yang tak ingin kusebutkan. Atau untuk menyembunyikan kebodohan. Atau bisa jadi "mungkin" adalah simbol keengganan berpikir. Iya, mungkin saja.
0 comments