Prasangka Buruk

Sebuah rumah berbentuk segiempat di tengah-tengah halaman luas
Perlahan aku perhatikan ada seorang perempuan datang
Ia mengetuk pintu berkali-kali
Lehernya melongok berulang kali pula ke kaca jendela
Juga berjinjit ke ventilasi yang tak terlalu tinggi
Tak kenal abai, ia terus menunggu
Di dalam rumah terdengar riuh
Seperti ada ribuan makhluk

Kelelawar hitam keluar dari ventilasi
Persatu dan kemudian banyak menyerbu
Seperti lapar menyantap daging
Mereka semburan air comberan berwarna hitam yang menyemburat dari lubang

Esoknya aku baru tahu rumah itu adalah hatiku yang selama ini aku amati sendiri
Di dalamnya ada ribuan prasangka, tapi sejatinya ada dua jenis
Kelelawar mengeluarkan pekikan jahat bernama prasangka buruk
Satu lagi, yang berteduh dan tak keluar adalah kupu-kupu
Ia membawa kepakan sayap yang syahdu bernama prasangka baik

Dan perempuan itu masih hidup
Ia terus menunggu di depan pintu

You May Also Like

0 comments