• Home
  • About
  • Puisi
  • Pendapat
  • Cerita Aneh
instagram Email

Pangeran Kucing

Jurnal Harian dan Kata-kata Bualan

Terimakasih kepada tuan pencipta Hukum Kekekalan. Tolong disampaikan kepada kawan aku. Mungkin sedang bersedih Atau mengenang kesenangan. Bahwa: kamu tidak kehilangan. Hanya saja tanpamakna yang seringkali dahulu dilakukan justru bergulir berwujud kasihsayang tanpabatas kepada titipan Tuhan. Bulirbulir pahala mengalir. Semoga kelak kamu dapat surga. Dan penguruspengurus bayi lainnya.

Juga tak elok jika keduabelah daun telinga. Bengkok menutupi gendang. Bahwa tanpa hitung di luarsana. Berapa banyaknya pemuja harap kesungguhan kepada Tuhan. Agar diberi momongan.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Dahulu.

Masa berhuruhara. Lompat satu tempat cengkrama. Ke tempat lainnya. Sahut menyahut kalimatkalimat merupakan anak pinak dari setengah perbincangan minim makna. Sekumpulan orangorang maha gembira. Sampai lonceng pergantian hari berikutnya. Dan berikutnya.

Sekarang.

Jangan letih. Matahari tak terbenam. Sebab kedua belah mata tak punya waktu malam. Petang hanya igauan. Tangisan seorang bayi: muncul saat pagi, setengah siang, senja, gelap tengah malam, atau dalam mimpi. Bunga tidur yang lelah.

Kemana perginya alam liar?




Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Silaturrahmi waktu lampau.

Kunjungan demi kunjungan dilakukan. Lisan saling bertukar. Dan pengalaman baru yang alpa sekali aku tahu lika-likunya. Sebab menjadi orangtua dan merawat seorang bayi. Selama ini hanya terdengar lewat dialog artis-artis. Pada sekotak layar televisi. Atau pendar layar Youtube. Atau selintas tetangga yang ceritanya tak utuh didengar.

Waktu bergulir. Dan jiwa-jiwa muda dahulu yang menghamba takluk pada kebebasan. Pun akhirnya harus patuh pada skema hidup makhluk biotik: berkembangbiak.

Yang artinya individu baru. Mulanya lemah warna merah. Hendaknya dijaga hingga tangisnya reda. Laparnya kenyang. Tawanya buncah. Kotorannya hilang. Sakitnya sembuh. Sebab tanggung-menanggung jawab dipikul oleh siapa sepasang yang telah menghadirkannya ke bumi.


Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Pada satu dua kata sembunyi di bawah lidah. gagal meluncur ditangkap udara. justru ditelan kembali bersama saliva. sesungguhnya adalah niat aku mengajukan tanda tanya perihal keinginan yang sekuat tenaga diaminkan.

Jangan diutarakan. segala kemungkinan jawaban bagi aku mengagetkan. membuat badai. apalagi kenyataan bahwa aku tak bertanya kepada siapa pun tuan. kecuali bekas kenangan dan kelebatan masa lalu. enggan diajak bicara. mengirimkan bayang-bayang. terbang seperti layang-layang. di depan kedua belah. mata aku.

Titip salam. kepada setiap selongsong senja. mungkin saja aku akan takut menyaksikan pandang sebulat matahari tenggelam di masa akan datang. sebab kamu menyamar menjadi camar. teman matahari pulang.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Sebelum seribusatu malam dan setelahnya. masih sama pula. pada gelap yang meniupkan angin memasuki jendela rumahku secara sembunyi-sembunyi. rindu yang dikemas dalam bentuk kotak, persegipanjang, bulat, atau pejal sempurna, segalanya aku terima dengan lapangdada.

Setelah malam seribu bulan tahun ini. dan sujud-sujud banyak sebelum tidur. aku masih saja memanjatkan doa setelah sekian lama, mungkin kamu sudah lupa rasanya, tapi aku masih saja meminta kepada Tuhan kita, agar kamu mengucapkan kalimat yang disahkan dan aku mengabulkannya. Amin.


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Tentang Saya

Penulis yang suka main kata-kata. Cek juga hasil pikiran otak kiri saya di linisehat.com

Follow Us

  • instagram
  • Google+
  • youtube

Categories

  • Cerita Aneh (8)
  • Fiksi (5)
  • Pendapat (26)
  • Puisi (8)

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ►  2023 (3)
    • ►  Juni 2023 (1)
    • ►  April 2023 (1)
    • ►  Maret 2023 (1)
  • ►  2022 (6)
    • ►  Juni 2022 (1)
    • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  Februari 2022 (2)
    • ►  Januari 2022 (2)
  • ►  2021 (5)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  April 2021 (2)
    • ►  Maret 2021 (1)
    • ►  Februari 2021 (1)
  • ►  2020 (30)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  Oktober 2020 (2)
    • ►  September 2020 (1)
    • ►  Agustus 2020 (6)
    • ►  Juli 2020 (9)
    • ►  Juni 2020 (3)
    • ►  Mei 2020 (2)
    • ►  April 2020 (5)
  • ▼  2019 (19)
    • ►  November 2019 (3)
    • ►  September 2019 (2)
    • ►  Agustus 2019 (3)
    • ▼  Juni 2019 (5)
      • Melahirkan Bayi Manusia III
      • Melahirkan Bayi Manusia II
      • Melahirkan Bayi Manusia
      • Sembunyi
      • Masih Amin
    • ►  Maret 2019 (3)
    • ►  Februari 2019 (2)
    • ►  Januari 2019 (1)
  • ►  2018 (29)
    • ►  Desember 2018 (3)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  Oktober 2018 (6)
    • ►  September 2018 (4)
    • ►  Agustus 2018 (6)
    • ►  Juni 2018 (1)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  April 2018 (1)
    • ►  Maret 2018 (4)
  • ►  2017 (44)
    • ►  Desember 2017 (10)
    • ►  November 2017 (1)
    • ►  Oktober 2017 (6)
    • ►  April 2017 (2)
    • ►  Maret 2017 (8)
    • ►  Februari 2017 (7)
    • ►  Januari 2017 (10)
  • ►  2016 (49)
    • ►  Desember 2016 (1)
    • ►  Oktober 2016 (3)
    • ►  Agustus 2016 (3)
    • ►  Juli 2016 (13)
    • ►  Juni 2016 (1)
    • ►  Mei 2016 (10)
    • ►  April 2016 (5)
    • ►  Maret 2016 (11)
    • ►  Februari 2016 (2)
  • ►  2015 (19)
    • ►  Desember 2015 (4)
    • ►  November 2015 (5)
    • ►  September 2015 (1)
    • ►  Agustus 2015 (1)
    • ►  Juli 2015 (2)
    • ►  Juni 2015 (2)
    • ►  April 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (2)
    • ►  Februari 2015 (1)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Oktober 2014 (1)
    • ►  Juli 2014 (1)

Created with by ThemeXpose