Berisik


Dunia terlalu bising. Lebih berisik daripada kepakan sayap nyamuk saat jendela atau pintu kamar tak sengaja dibuka di malam hari. Suaranya melengking di daun-daun telinga. Barangkali sudah haus minum darah atau tanda ingin kawin. Tapi saya punya obat nyamuk, raket listrik, atau semprotan kimia. Saat produk kimia itu disebarkan, nyamuk tunggang langgang. 

Tapi kali ini dunia terlalu bising karena undangan dari manusia. Kau yang minta barangkali. Bukan nyamuk yang jelas-jelas jadi musuh negara. Makanya banyak sales keliling yang ketuk-ketuk pintu menawarkan serbuk abate. Kau yang menghadirkannya dalam bentuk bunyi-bunyi lonceng notifikasi. Ada pesan yang harus segera dibalas, video yang minta disukai, atau foto yang minta diberi tanda hati. 

Mungkin saja itu baik. Jaring-jaring tetap harus ada bukan? Banyak orang yang tak ingin kehilangan kabar-kabar kawan lama, jalinan silaturahim, news, promosi produk rumah tangga, info make up terbaru, info bekas kekasih hati, perghibahan terkini. Bahan gosip. 

Gawai yang awalnya diciptakan sebagai solusi 1001 keluhan mungkin kini lebih sering menyajikan informasi utopis yang menyita atensi. Beberapa orang bahkan benar-benar menjadi anomali dan merasa tertepikan. Ah iya, banyak standar-standar baru yang diciptakan. Paradigma cantik, sukses, tampan, kaya, populer. Jika tidak sesuai patokan maka manusia berlomba-lomba menuju satu kiblat yang sama.

Boleh ya duduk sebentar, biar faham. 


Mana tahu ada luka-luka lama yang belum sembuh. Sejauh ini hanya dimampatkan biar darahnya tidak anyir saja. Disuapi terus menerus dengan hiruk pikuk dunia maya. Atau mana tahu ada keluaraga dan handai taulan yang telah lama tak disapa. Panggilannya tertumpuk oleh kegiatan di sosial media alih-alih diatasnamakan kesibukan.

Secara tak sadar, dalam setengah jam berapa kali kunci gawai dibuka dan ditutup. Sekadar memastikan keterhubungan. Padahal sendirinya sudah hilang kesadaran. 

Setelah nyamuk-nyamuk itu pergi, tidur jadi lebih tenang. Kalau bisa silakan pesan satu kilo serbuk abate biar bisa kembali kontemplasi. Sayangnya, tidak bisa. 

You May Also Like

0 comments