• Home
  • About
  • Puisi
  • Pendapat
  • Cerita Aneh
instagram Email

Pangeran Kucing

Jurnal Harian dan Kata-kata Bualan


Hari ini hujan rintik. Tapi aneh saat matahari pada waktu yang sama masih bersinar.
Siapa yang bersandiwara? Matahari atau hujan?
Matahari yang berpura pura menjadi hujan atau sebaliknya?
Semua manusia tenang saja, karena adegan saat langit bersandiwara hanya sebentar
Semesta mengakui bahwa sandiwara adalah bentuk yang melelahkan
Mengelabuhi hati seumpama membiarkannya tersumbat. Tak bisa bernafas. Tak bisa bergerak.
Dipengap topeng

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Aku tak kemana mana
Jika aku berpikir aku telah melanglangbuana
Tapi aku tak kemana mana

Aku tak kemana mana
Hanya pikiranku yang kubiarkan berjalan jalan
Ia mengira telah mengelilingi dunia,
tapi tidak
Aku masih tak kemana mana

Dan aku bercerita bangga tentang perjalananku
Kepada kamu,
semua orang yang kutemui

Mengisahkan bahwa sangkaan ku,
aku pergi ke berbagai tempat
Nyatanya aku tak kemana mana

Ya, aku disini
Mendekam di sudut kamar

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Setelah lama lama menggali bukit
Lama sekali
Satu sekop dua sekop

Dan semenjak hari itu
Harapanku tinggi sekali
Naik ke langit langit

Namum setelah jari jariku terluka
Dikikis debu dari batu
Dan aku kira hampir aku selesai menggali bukit
Nyatanya, tumpul
Ini Bukit Batu


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Kosong
Sepi
Habis
Sudah
Nol
(0)

Ujar kolom komentar di sekian puluh atau ratus (?) blog ini
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Masih di jalan yang sama
Dia punya teman-teman yang membagikan bekal
atau menawarkan sapu tangan
Dia punya kawan yang baik hatinya
Atau minimal sekadar 'ada'

Lalu kau?
Kau satu-satunya duri di gulungan marshmello
Api di tengah hujan
Bunga di atas gurun
Pasir di permukaan laut
Kayu di dalam abu
Tangis diantara pesta

Sendiri

Kata paling menyedihkan yang pernah kau dengar
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Jalanan panjang sekali
Lurus tak berkelok-kelok
Tak ada warung kopi atau pom bensin di sepanjang jalanan ini
Karena memang tak ada tepi
Jalanan tak bertepi
Atau hanya aku yang sengaja memakai kacamata kuda?
Aku tak punya kanan kiri

Dan jangan sekali-kali kau pernah kemari
Ini jalanan yang sengaja mengiris urat nadi
Mencekik leher
Kalau kau ingin hidup yang manis,
disini adalah perjalanan larangan nomor satu yang harus kau hindari

Tapi jika kau telah terbiasa bermandi keringat dan tangis
dan juga kegelisahan
Mungkin esok atau minggu depan kau boleh berkunjung kemari
Karena jalanan ini diperuntukkan bagi dia yang sedang berlari

Namanya Jl. Meraih Mimpi
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Namanya Ratu Rumput
Ia hidup di bawah sembunyi yang tak ia lakukan
Namun apalah daya, ia hanya segaris rumput
Ditengok pun tidak
Paling hanya menjadi semak yang dimandikan pestisida
Lalu mati

Suatu hari pernah ia pergi ke kota
Berjalan jauh menginjak aspal dan menghirup knalpot
Memperkenalkan diri bahwa ia tak layak dipengap sembunyi
Ia sudah tak tahan

Namun saat ia berada di tengah rambu-rambu jalanan yang ramai
Tepat matahari di poros langit
Tak sepasang mata pun sudi mengarahkan pandang
Apalagi tangan yang bersedia menjabat

Ratu Rumput diantar sedih melewati trotoar
Ia masih membawa sembunyi yang tak ia lakukan
Seumpama sembunyi adalah permen karet yang melekat di rambut
Semakin lama semakin erat
Semakin ditarik semakin mencekat

Meski Ratu Rumput berusaha memenggal sembunyi dari hidupnya
Nampaknya ia takkan pernah bisa,
karena 'sembunyi' adalah nama belakangnya
Ratu Rumput si Sembunyi

Ratu Rumput, dia kawanku
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Tentang Saya

Penulis yang suka main kata-kata. Cek juga hasil pikiran otak kiri saya di linisehat.com

Follow Us

  • instagram
  • Google+
  • youtube

Categories

  • Cerita Aneh (8)
  • Fiksi (5)
  • Pendapat (26)
  • Puisi (8)

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ►  2023 (3)
    • ►  Juni 2023 (1)
    • ►  April 2023 (1)
    • ►  Maret 2023 (1)
  • ►  2022 (6)
    • ►  Juni 2022 (1)
    • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  Februari 2022 (2)
    • ►  Januari 2022 (2)
  • ►  2021 (5)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  April 2021 (2)
    • ►  Maret 2021 (1)
    • ►  Februari 2021 (1)
  • ►  2020 (30)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  Oktober 2020 (2)
    • ►  September 2020 (1)
    • ►  Agustus 2020 (6)
    • ►  Juli 2020 (9)
    • ►  Juni 2020 (3)
    • ►  Mei 2020 (2)
    • ►  April 2020 (5)
  • ►  2019 (19)
    • ►  November 2019 (3)
    • ►  September 2019 (2)
    • ►  Agustus 2019 (3)
    • ►  Juni 2019 (5)
    • ►  Maret 2019 (3)
    • ►  Februari 2019 (2)
    • ►  Januari 2019 (1)
  • ►  2018 (29)
    • ►  Desember 2018 (3)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  Oktober 2018 (6)
    • ►  September 2018 (4)
    • ►  Agustus 2018 (6)
    • ►  Juni 2018 (1)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  April 2018 (1)
    • ►  Maret 2018 (4)
  • ▼  2017 (44)
    • ►  Desember 2017 (10)
    • ►  November 2017 (1)
    • ►  Oktober 2017 (6)
    • ►  April 2017 (2)
    • ►  Maret 2017 (8)
    • ▼  Februari 2017 (7)
      • Langit Bersandiwara
      • Tak Kemana Mana
      • Bukit Batu
      • Komentar
      • Sendiri
      • Jl. Meraih Mimpi
      • Sembunyi
    • ►  Januari 2017 (10)
  • ►  2016 (49)
    • ►  Desember 2016 (1)
    • ►  Oktober 2016 (3)
    • ►  Agustus 2016 (3)
    • ►  Juli 2016 (13)
    • ►  Juni 2016 (1)
    • ►  Mei 2016 (10)
    • ►  April 2016 (5)
    • ►  Maret 2016 (11)
    • ►  Februari 2016 (2)
  • ►  2015 (19)
    • ►  Desember 2015 (4)
    • ►  November 2015 (5)
    • ►  September 2015 (1)
    • ►  Agustus 2015 (1)
    • ►  Juli 2015 (2)
    • ►  Juni 2015 (2)
    • ►  April 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (2)
    • ►  Februari 2015 (1)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Oktober 2014 (1)
    • ►  Juli 2014 (1)

Created with by ThemeXpose