Kau adalah temanku, sampai sekarang begitu engkau di hatiku, bahkan semakin sempurna aku mengimaji sosok mu
Aku selalu menginginkan bahwa kaupun begitu, apakah aku masih layaknya teman di hatimu? Seperti saat kita dulu berkarib
Senyum yang mengembang bahagia di wajahmu itu dulu kami yang punya. Aku, kau, dan kawan kita lainnya. Namun sekarang itu milikmu dan kawan yang baru
Aku bukan lagi yang selalu datang padamu, bukan lagi yang mengeluhkan kisah dan menangis, bukan lagi yang kau ajari angka dan rumus itu
Saat aku bilang butuh harapan, kau memberinya sewindu kemudian
Saat aku sesak karena luka, kau memberinya penawar saat hampir kering
Saat aku meminta kau dengarkan impian yang telah berhasil ku lafalkan satu per satu, aku harus menunggu sampai impianku hampir terwujud oleh lecutanku sendiri
Sekeras apapun hatiku memaksa, keadaan tak mampu terulang kedua kalinya, setidaknya waktu yang tak memberiku izin. Pun aku meratap seiba-ibanya, aku hanya akan membuat hati semakin lelah dan kecewa.
Hanya satu hal yang saat ini menjadi pengertian baikku dan akan selalu ku ulang-ulang pengucapannya. Seseorang punya tempat masing-masing di hatimu. Ada yang di sudut, ujung, tengah, pinggir, hakikatnya sama. Dan aku yakin, aku juga punya tempat sendiri
Aku selalu menginginkan bahwa kaupun begitu, apakah aku masih layaknya teman di hatimu? Seperti saat kita dulu berkarib
Senyum yang mengembang bahagia di wajahmu itu dulu kami yang punya. Aku, kau, dan kawan kita lainnya. Namun sekarang itu milikmu dan kawan yang baru
Aku bukan lagi yang selalu datang padamu, bukan lagi yang mengeluhkan kisah dan menangis, bukan lagi yang kau ajari angka dan rumus itu
Saat aku bilang butuh harapan, kau memberinya sewindu kemudian
Saat aku sesak karena luka, kau memberinya penawar saat hampir kering
Saat aku meminta kau dengarkan impian yang telah berhasil ku lafalkan satu per satu, aku harus menunggu sampai impianku hampir terwujud oleh lecutanku sendiri
Sekeras apapun hatiku memaksa, keadaan tak mampu terulang kedua kalinya, setidaknya waktu yang tak memberiku izin. Pun aku meratap seiba-ibanya, aku hanya akan membuat hati semakin lelah dan kecewa.
Hanya satu hal yang saat ini menjadi pengertian baikku dan akan selalu ku ulang-ulang pengucapannya. Seseorang punya tempat masing-masing di hatimu. Ada yang di sudut, ujung, tengah, pinggir, hakikatnya sama. Dan aku yakin, aku juga punya tempat sendiri