Senja...
Mana mungkin aku melupakannya
Saat kau dengan tega mengatakan kepergianmu
Lugas dan tegas aku mendengarnya
Setiap kata-kata mu aku telan sebisaku
Entah tersedak atau menyangkut di tenggorokan
Semua harus dimasukkan ke dalam perut
Supaya kau tak melihat
Hingga seakan-akan aku menerima ini dengan baik
Menutupi kekecewaan dengan sempurna
Seperti permukaan laut tenang dengan arus bawah yang luluh lantah
Hatiku gaduh sekali andai kau tahu
Di bawah silau sinar matahari terakhir hari ini
Ku harap mampu menutup getirnya pandanganku yang menahan air mata
Aku berkata tenang perlahan bukan karena tak acuhku
Namun lihaiku bersandiwara
Dengan tenggelamnya layar ujung kapal pada pesona bumi bulat
Aku merunduk pasrah pada pasir putih pantai yang butirnya mencengkeram lututku keras
Tenagaku pergi bersama kapal
Tangis tanpa suara sangat menyakitkan
Tanpa pula air mata
Mereka bersembunyi di bungkam sedih tanpa tara
-Cerita Reka