• Home
  • About
  • Puisi
  • Pendapat
  • Cerita Aneh
instagram Email

Pangeran Kucing

Jurnal Harian dan Kata-kata Bualan

Cappuccino cangkir kuning  

Momen yang menyenangkan itu bernama, menepi, di pojok tempat kopi. Meskipun di depan ada lembaran skripsi yang meminta haknya untuk segera diluluskan, tapi cangkir kuning -berisi mungkin 200 mL kopi, susu, dan krim- ini  adalah teman baik, selain kawan yang mengajak saya berkunjung kesini.

Di depan meja ada akuarium raksasa berisi manusia lengkap dengan tumbuhan-tumbuhan pendukungnya. Saya menyaksikan bibir yang komat kamit tanpa suara. Mereka duduk menikmati secangkir kopi miliknya sambil membicarakan bisnis, mengerjakan tugas kuliah, atau sekadar curhat. Ada beberapa pula yang mulutnya penuh asap. 

Sama seperti kedai kopi lain, musik membersamai pengunjung menikmati cangkir mereka. Dan saya masih ingat salah satunya, Memories-Maroon 5. 

Lemon Tea rasa asam

Terimakasih telah menjadi kedai kopi yang tak curang, minuman ini benar lemon yang asam. Ah, tapi ternyata saya yang curang. Harusnya tulisan ini hanya berisi Kompilasi Kopi Skripsi. Tunggu dengar dulu, minuman ini pantas diakui kemasyhurannya karena tak lain tak bukan, favorit mahasiswa, aman di kantong, nyaman di dompet: murah. Jadi alangkah baiknya ia diberikan panggung juga. 

Saya takkan sebutkan berapa nominal harga, kau bisa cari tempat jualnya dimana kawan saya yang lain  sering minta dijemput bapaknya sehabis pulang kuliah.

Double Espresso tanpa gula

Entah ada angin apa, saya memesan secangkir kecil Double Espresso bonus segelas air putih dan satu sachet gula - yang tak dipakai -. Mungkin ini Double Espresso pertama dan terakhir yang saya pesan sebab kapok karena pahitnya sampai ulu hati ternyata. Malamnya, lambung mengirim pesan ke otak agar tak boleh tidur semalaman. Alhasil, kompromi mereka berhasil. Saya terjaga sambil terus merutuki kenapa sampai bisa pesan kopi jenis ini. Esok hari saya keluar kamar persis seperti zombos (red: zombie).

Tapi ini bukan kopi jahat, mungkin syaraf kantuk saya yang terlalu terbawa perasaan. Lain kali, kau bisa mencobanya untuk menghadapi malam yang panjang saat mengerjakan tugas, begadang nonton bola, atau maraton nonton Netflix dan drama korea.

Vanilla Regal samping kosan

Kedai kopi yang menyenangkan hanya selemparan batu dari kosan. Kalau Bogor hujan dan saya malas keluar, tempat ini jadi pilihan terakhir yang tak pernah membosankan. Regalnya selalu saya tunggui sampai melunak persis seperti kebiasaan masa kecil yang doyan mencelupkan biskuit macam oreo atau regal begini ke dalam air putih bening, kalau tak beruntung mendapatkan susu. Selain itu, saya juga mengasihani gigi yang kaget akibat ekspektasi lembut vanila yang dipatahkan oleh kering regal jika tak ditenggelamkan lama.

Tempat duduk dengan sandaran punggung adalah incaran favorit yang jarang didapatkan sebab anak muda suka sekali nongkrong di sini dan tambah ramai kalau jam sudah dipukul oleh 9. 

Kopi Saya lupa namanya

Namanya benar-benar lupa. Tapi yang menarik bahwa saya tak menipu saat bilang ini Kompilasi Kopi Skripsi. Setidaknya, itu di dalam layar laptop -lama yang sangat dicintai dan kini sudah mati- ada kotak tabel analisis hasil penelitian yang rumit sampai harus diulangi pengambilan datanya sebanyak dua kali.Esoknya, saya kembali dengan tanda tanya ke dalam laboratorium lalu bertemu dan tukar sapa lagi dengan asam, titrasi, kertas lemak, dan teman-temannya.

Skripsi saat itu meminta banyak waktu dalam hidup yang terkadang disesali kenapa bisa lama sekali, tapi kadang juga diwajarkan sebab siapa suruh saya pilih produk inovasi, preliminari, yang sumbernya saja masih minim sekali.

Bagaimanapun juga pada akhirnya, seperti bayi, saya mengasih sayangi produk hasil skripsi yang sudah ditunggu kelahirannya sejak lama. 

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Soap Bubble, Colorful, Ball, Soapy Water
 Twit Aan Mansyur, "Kemarin saya baca twit, kira-kira bilang: ini bukan Agustus, ini masih Maret, tanggal 150 sekian." 

Iya, masih maret. Saya baru selesai sidang. 

Seperti dibonceng Bapak di bagian motor depan. Mulut saya menganga. Semua angin masuk, perut kembung. Sudah 4 bulan saya masuk angin. 

Bulan yang panjang,  meskipun malam ini bulan purnama tak bersegi dan bulat. Warnanya keemasan. Saya selalu menyebutnya benda magis, antara ada dan tiada. Apakah pernah kau berpikir bahwa bulan mungkin hasil konspirasi dari kehampaan langit dan pekat yang berlebihan. 

Kembali lagi: 4 bulan yang panjang. Keluar dari rutinitas kampus harian, hibernasi bermusim-musim. Teman-teman hanya sebatas huruf-huruf dan suara singkat di dunia maya. Virus corona yang datang gantian di dunia nyata (corona selalu jadi kambing hitam). 

Seperti masuk angin, usus saya menyerap benda tak bergizi. Lalu harus makan apa? 


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Night, Cosmos, Fairy Tale, Fish, Girl, Painting, Sleep
Melek sampai pagi enggak keren. 

Setelah menyaksikan BukaTalk nya Fellexandro Ruby tentang Things I Wish I Knew When I Was Twenty, salah satu poin nya adalah "Gue harus Jaga Kesehatan".

Badan lama-lama dimakan waktu. Kalau sudah masanya, nanti lapuk juga. Tapi mumpung umur kau masih 20an, ada baiknya nasehat-nasehat itu dipikirkan matang-matang. Timbang baik buruknya dan laksanakan dengan setia sampai suatu ketika ada seorang kakek atau nenek berkata, makasih ya udah jaga badan saya. 


Notes  

Juga perhatikan begadang yang ngga menghasilkan apa-apa. Cuma daydreaming sampai pagi memikirkan ketidakmungkinan, ketidakpastian, kesia-siaan. Alamak, manusia ini maunya apa. Kalau alam semesta bisa bicara seluruh umpatan sudah dinuntahkan. 

Seakan-akan kemudaan akan terus bertahan. Bisa, kalau kau punya anak perempuan yang terkurung di dalam kastil tinggi berambut keemasan menjuntai panjang. Cuma usap-usap dan menyanyi sedikit-sedikit, wajah dan badan yang kendur-kendur akan mengencang seperti ditarik benang. Sayangnya, kau cuma rakyat jelata. Ibu Rapunzel pun akhirnya bernasib tragis. 

Kata orang, terjaga sampai pagi hari adalah bentuk hustling yang paling keras. Bukan, itu adalah bentuk keputusan yang paling bodoh. Masih ada sisa waktu pagi, siang, sore, dan sebagian kecil malam yang bisa digunakan berkarya, berusaha sebaik-baiknya demi ambisi atau pencapaian yang kau inginkan sesuai dengan bucket list impian. 

Jangan contoh juga Cinderella yang baru pulang saat suara besar lonceng jam digaungkan. Boro-boro tidur, habis itu dia masih harus bersih-bersih, cuci muka, berandai-andai tentang pangeran. 

Bilang baik-baik ke badan, plis malam ini tidur sebelum jam 12 ya. Demi kebaikan kita. 

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Fairy Tale, Night, Girl, Fish, Sky, Bird, Fly, Flight
Yang sering dilupakan adalah kau sedang berpijak dimana.

Sudah cukupkan halusinasi yang terlalu membumbung tinggi. Kembalilah dari langit, mari kembali ke bumi. Di bumi, ada banyak hal yang kau tinggalkan berserakan tak terselesaikan. Di bumi, masih banyak manusia yang menunggu kedatangan kau. Kau masih sama, akan disambut mesra bak pahlawan yang pulang dari perang. Disini kau bisa temukan banyak hal.

Tak usah melulu pergi ke langit. Mencari malaikat yang menurut kau lebih mulia karena bersinar dan punya sayap. Tapi mereka tak mampu bermain gundu, seperti kawan-kawan yang tinggal di belakang rumah kau. Mereka tak bisa diajak ke rumah makan padang bercengkerama sambil makan rendang. Pulanglah.

Meskipun atap rumah kau berasal dari tanah yang dibakar, bukan bentuk gumpalan awan yang cemerlang. Dengannya, kau bisa mencium aroma tanah basah bekas hujan. Yang sering memeluk kau diam-diam ketika kangen dengan seseorang. Yang membuat upil di hidung kau bungah.

Tak usah khawatir karena pada akhirnya langit kelak juga akan jadi tempat kau menuju. Ketika masa di bumi telah habis. Akan ada anak tangga atau semacamnya yang menuntun kau kesana, tak sekadar bertemu malaikat. Tapi juga bertemu Tuhan Yang Maha Esa. Suatu saat nanti. 
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Tentang Saya

Penulis yang suka main kata-kata. Cek juga hasil pikiran otak kiri saya di linisehat.com

Follow Us

  • instagram
  • Google+
  • youtube

Categories

  • Cerita Aneh (8)
  • Fiksi (5)
  • Pendapat (26)
  • Puisi (8)

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ▼  2023 (3)
    • ▼  Juni 2023 (1)
      • Susah Payah
    • ►  April 2023 (1)
    • ►  Maret 2023 (1)
  • ►  2022 (6)
    • ►  Juni 2022 (1)
    • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  Februari 2022 (2)
    • ►  Januari 2022 (2)
  • ►  2021 (5)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  April 2021 (2)
    • ►  Maret 2021 (1)
    • ►  Februari 2021 (1)
  • ►  2020 (30)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  Oktober 2020 (2)
    • ►  September 2020 (1)
    • ►  Agustus 2020 (6)
    • ►  Juli 2020 (9)
    • ►  Juni 2020 (3)
    • ►  Mei 2020 (2)
    • ►  April 2020 (5)
  • ►  2019 (19)
    • ►  November 2019 (3)
    • ►  September 2019 (2)
    • ►  Agustus 2019 (3)
    • ►  Juni 2019 (5)
    • ►  Maret 2019 (3)
    • ►  Februari 2019 (2)
    • ►  Januari 2019 (1)
  • ►  2018 (29)
    • ►  Desember 2018 (3)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  Oktober 2018 (6)
    • ►  September 2018 (4)
    • ►  Agustus 2018 (6)
    • ►  Juni 2018 (1)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  April 2018 (1)
    • ►  Maret 2018 (4)
  • ►  2017 (44)
    • ►  Desember 2017 (10)
    • ►  November 2017 (1)
    • ►  Oktober 2017 (6)
    • ►  April 2017 (2)
    • ►  Maret 2017 (8)
    • ►  Februari 2017 (7)
    • ►  Januari 2017 (10)
  • ►  2016 (49)
    • ►  Desember 2016 (1)
    • ►  Oktober 2016 (3)
    • ►  Agustus 2016 (3)
    • ►  Juli 2016 (13)
    • ►  Juni 2016 (1)
    • ►  Mei 2016 (10)
    • ►  April 2016 (5)
    • ►  Maret 2016 (11)
    • ►  Februari 2016 (2)
  • ►  2015 (19)
    • ►  Desember 2015 (4)
    • ►  November 2015 (5)
    • ►  September 2015 (1)
    • ►  Agustus 2015 (1)
    • ►  Juli 2015 (2)
    • ►  Juni 2015 (2)
    • ►  April 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (2)
    • ►  Februari 2015 (1)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Oktober 2014 (1)
    • ►  Juli 2014 (1)

Created with by ThemeXpose