Egoisme menjadi sebentuk alasan penundaan hal besar. Padahal entah apakah sifat itu pantas dijadikan penghalang, atau justru nantinya akan menyesal. Seperti yang sudah sudah.
Akan tetapi hal besar yang bersifat sakral, bukan kah memang harus dipertimbangkan matang-matang? Agar tak tumbuh kecewa di akhirnya.
Memang hampir sama, penyesalan dan kekecewaan. Manakah yang mungkin akan terjadi. Atau bisakah keduanya sana sekali tak akan nyata, bila pilihan yang diambil memang tepat. Lalu, manakah yang tepat? Tanyanya.