• Home
  • About
  • Puisi
  • Pendapat
  • Cerita Aneh
instagram Email

Pangeran Kucing

Jurnal Harian dan Kata-kata Bualan

Kepada yang sedang menjadi pusat semesta, alangkah mungkin yang lainnya cemburu karena aku sedang candu kepadamu

Kepada yang membuat kisah ini terasa sungguh amat picisan, aku sedang beranomali sebab kupu-kupu dalam perut enggan menurut

Kalau jatuh cinta, apa obatnya?
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Sudah satu pekan aku menempel di dekat jendela meninggalkan ceruk rantau dan berbincang ringan dengan debu yang menempel, darimana ia berasal

Tetiba ia menangis di tengah kejumudan kami yang berjalan lama, hujan
Syahdan debu luruh dibasuh bergabung dengan kawan nya di atas tanah atau masuk ke dalam bumi

Apakah baik-baik saja, tanyaku kepada bulir hujan yang ke sekian, namun kosong dan menderas: kami memang bersiklus katanya.
Sama seperti kawanan kayu, api, dan abu
Sudah seharusnya demikian, begitu pula perasaan

Sungguh jika tak mau jatuh maka jangan memutuskan untuk memberikan sauh, jangan sekali-kali. Kelak kau juga akan lumpuh juga mabuk.
Maka siap siap saja menghadapi siklus, 
Bilang saja pada hati, ini saatnya menguatkan diri 
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Bolehkah aku memesan kopi untuk melupakan kisah? Jawabannya nihil sebab kamu juga suka secangkir kopi sama seperti ayahku namun sayangnya kalian tak akan bertemu karena kau tak punya nyali untuk menjadi berani mengetuk kedua belah pintu rumah ku dan bilang, mahar apa yang anak Bapak mau?

Aku ingin tidur secepatnya syahdan lenyap dari kehidupan nyata adalah cara paling mudah untuk sembunyi dari pikiranku tentang kamu yang dimana-mana, jendela pagi, debu siang, apalagi senja sore dan gemintang malam. Kamu hantu. Bisakah jangan terlalu sering muncul dan hilang tiba-tiba?

Sungguh perasaan ini seperti perjalanan bis tanpa halte, kereta tanpa stasiun, pesawat tanpa bandara: tak tahu dimana dan kapan berhenti.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Secarik tisu yang waktu itu kamu tarik untukku kini tumbuh menjadi pohon-pohon meraksasa hingga kuncupnya menyentuh dinding langit

Segala penduduk bumi dan langit senang sebab duhai mana ada batang penghubung dua alam yang kokoh menantang semesta seperti ini dari zaman hawa sampai raisa

Tapi suatu hari dimensi beranomali, kuncup-kuncup pohon mengerdil tak lagi menyentuh awan-awan
Hujan mulai meluruh tapi dijatuhkannya serpihan kayu dan seresah daun kering yang berdebu

Rupa-rupanya kau jahat sebab tanpa izin dan merasa alpa menarik kembali sejumput tisu yang kala itu kamu lipat dan berikan untuk setetes air mata dan luka di hati
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Tentang Saya

Penulis yang suka main kata-kata. Cek juga hasil pikiran otak kiri saya di linisehat.com

Follow Us

  • instagram
  • Google+
  • youtube

Categories

  • Cerita Aneh (8)
  • Fiksi (5)
  • Pendapat (26)
  • Puisi (8)

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ▼  2023 (3)
    • ▼  Juni 2023 (1)
      • Susah Payah
    • ►  April 2023 (1)
    • ►  Maret 2023 (1)
  • ►  2022 (6)
    • ►  Juni 2022 (1)
    • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  Februari 2022 (2)
    • ►  Januari 2022 (2)
  • ►  2021 (5)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  April 2021 (2)
    • ►  Maret 2021 (1)
    • ►  Februari 2021 (1)
  • ►  2020 (30)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  Oktober 2020 (2)
    • ►  September 2020 (1)
    • ►  Agustus 2020 (6)
    • ►  Juli 2020 (9)
    • ►  Juni 2020 (3)
    • ►  Mei 2020 (2)
    • ►  April 2020 (5)
  • ►  2019 (19)
    • ►  November 2019 (3)
    • ►  September 2019 (2)
    • ►  Agustus 2019 (3)
    • ►  Juni 2019 (5)
    • ►  Maret 2019 (3)
    • ►  Februari 2019 (2)
    • ►  Januari 2019 (1)
  • ►  2018 (29)
    • ►  Desember 2018 (3)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  Oktober 2018 (6)
    • ►  September 2018 (4)
    • ►  Agustus 2018 (6)
    • ►  Juni 2018 (1)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  April 2018 (1)
    • ►  Maret 2018 (4)
  • ►  2017 (44)
    • ►  Desember 2017 (10)
    • ►  November 2017 (1)
    • ►  Oktober 2017 (6)
    • ►  April 2017 (2)
    • ►  Maret 2017 (8)
    • ►  Februari 2017 (7)
    • ►  Januari 2017 (10)
  • ►  2016 (49)
    • ►  Desember 2016 (1)
    • ►  Oktober 2016 (3)
    • ►  Agustus 2016 (3)
    • ►  Juli 2016 (13)
    • ►  Juni 2016 (1)
    • ►  Mei 2016 (10)
    • ►  April 2016 (5)
    • ►  Maret 2016 (11)
    • ►  Februari 2016 (2)
  • ►  2015 (19)
    • ►  Desember 2015 (4)
    • ►  November 2015 (5)
    • ►  September 2015 (1)
    • ►  Agustus 2015 (1)
    • ►  Juli 2015 (2)
    • ►  Juni 2015 (2)
    • ►  April 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (2)
    • ►  Februari 2015 (1)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Oktober 2014 (1)
    • ►  Juli 2014 (1)

Created with by ThemeXpose