• Home
  • About
  • Puisi
  • Pendapat
  • Cerita Aneh
instagram Email

Pangeran Kucing

Jurnal Harian dan Kata-kata Bualan

Saat semuanya terasa menghimpit dan tuntutan menjadi sebuah hakiki
Rasa-rasanya ingin sekali menyerah
Atau paling tidak ketika ada seseorang yang datang dan meminta ini itu,
lantas aku berkata, bisakah kau sedikit saja mengerti?

Aku dan kehidupanku bukanlah sebuah abjad yang runtut
Setelah A tidak selalu B, sebelum D tidak selalu C
Tapi tidak semua orang atau tidak ada orang yang mau tahu bagaimana urutannya
Apakah setelah A adalah Z, ataukah huruf X muncul sebelum huruf E

Semua orang tidak ingin tahu apakah ada satu huruf yang hilang
Sehingga jalan kehidupannya pincang
Bukan urusan mereka
Yang mereka ingin tahu adalah apakah urusan mereka yang bersangkut paut dengan kita berjalan baik atau tidak, secepatnya ingin terselesaikan
Apapun yang terjadi

Meski meminta untuk dimengerti adalah sebuah aksioma kekanak-kanakan
Sekarang, aku sama sekali tak punya perwakilan kata lain untuk menggambarkan jiwa
Selain mengiba untuk dimengerti







Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Rumusan selalu menjadi cara agar terang segala urusan. Tapi jika masih samar dan nanar, maka di dalam hati ada benang kusut mirip bola-bola debu bekas menyapu.

Penat ini abu-abu. Warna yang tak dipilih puan putih atau tuan hitam. Mirip warna mendung. Sebentar lagi hujan turun yang tak dilihat sesiapapun kecuali aku ketika melongok pada diri sendiri. Dan kutemukan seorang sedang meringkuk sendiri di pojok kamar warna gelap. Dia memanggilnya aku, aku memanggilnya aku.

 Cara sementara yang dilakukan adalah mengasihani diri sendiri sebelum subuh dan selepas senja. Keduanya tak lepas dari pertanda masuk waktu solat. Isyarat dari Tuhan agar tak mencari yang lain untuk menumpahkan perasaan. Ia memintamu menuju surau.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Ini kacau.

Sapardi atau Joko Pinurbo pernah bilang, aku lupa salah satu diantara keduanya, bahwa kau tak bisa menulis jika terlalu bahagia, terlalu sedih, atau terlalu marah.

Aku percaya pada para pujangga, karena aku juga tukang permak kata. Jadi kepada Pak Sapardi atau Pak Joko. Agaknya kalian sedang mengeja aksioma.

Ini kacau.

Tapi aku tak sedang dalam tawa yang meledak, bukan pula dalam ubun-ubun yang mendidih. 
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Seringkali seseorang menyantap makanan terutama kemasan tanpa melihat dengan teliti sebenarnya makanan apa yang masuk ke dalam mulutnya. Yang kebanyakan konsumen inginkan hanyalah perut kenyang, maka hati senang. Padahal tak semudah itu, konsumen cerdas sangat dibutuhkan untuk menunjang kesehatan produk-produk makanan yang ada di Indonesia. Berikut hal-hal yang sering orang lalaikan ketika mengkonsumsi makanan kemasan

1. Amati dengan Cermat Tanggal Kadaluarsa
Melewati batas kadaluarsa bukan hal yang bisa ditolerir. Melewati batas kadaluarsa berarti telah siap menanggung resiko penyakit. Sama saja dengan mengkonsumsi makanan basi.

2. Label Halal untuk Konsumen Muslim
Cek logo MUI di kemasan. Atau bisa juga cek produk yang ingin dikonsumsi di www.halalmui.org. Belakangan terdapat kasus mie instan asal negara luar yang masuk ke pasar Indonesia namun tak memiliki keterangan halal dan diduga mengandung komponen babi. Pasti tidak mau hal tersebut terjadi lagi kan?

3. Komposisi Bahan Penyebab Alergi
Produk yang baik biasnya menyertakan peringatan terhadap bahan-bahan yang memungkinkan memicu alergi. Bahan-bahan alergi yang biasanya dicantumkan seperti gluten dan laktosa. Konsumen juga bisa melihat secara detail di komposisi bahan pangan.

4. Label Gizi untuk Konsumen dalam Masa Diet
Label gizi merupakan bagian produk kemasan yang sangat jarang dilihat oleh konsumen. Namun sebenarnya label gizi perlu dicermati terutama bagi mereka yang sedang melaksanakan diet. Label gizi sangat diperlukan untuk menghitung kebutuhan kandungan gizi.

5. Awas bakteri Botulinum botuli
Sebagian orang mengira keadaan kaleng yang penyok merupakan kejadian biasa akibat tertumpuk oleh benda lain. Perlu sangat diperhatikan bahwa hal tersebut bisa saja disebabkan karena bakteri Botulinum botuli. Hal fatal akibat aktivitas bakteri Botulinum botuli adalah keracunan tingkat tinggi.

Menjadi konsumen cerdas bukan pilihan melainkan suatu keharusan. Rawat dirimu, melalui makanan yang masuk ke dalam tubuhmu.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Tentang Saya

Penulis yang suka main kata-kata. Cek juga hasil pikiran otak kiri saya di linisehat.com

Follow Us

  • instagram
  • Google+
  • youtube

Categories

  • Cerita Aneh (8)
  • Fiksi (5)
  • Pendapat (26)
  • Puisi (8)

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ▼  2023 (3)
    • ▼  Juni 2023 (1)
      • Susah Payah
    • ►  April 2023 (1)
    • ►  Maret 2023 (1)
  • ►  2022 (6)
    • ►  Juni 2022 (1)
    • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  Februari 2022 (2)
    • ►  Januari 2022 (2)
  • ►  2021 (5)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  April 2021 (2)
    • ►  Maret 2021 (1)
    • ►  Februari 2021 (1)
  • ►  2020 (30)
    • ►  November 2020 (2)
    • ►  Oktober 2020 (2)
    • ►  September 2020 (1)
    • ►  Agustus 2020 (6)
    • ►  Juli 2020 (9)
    • ►  Juni 2020 (3)
    • ►  Mei 2020 (2)
    • ►  April 2020 (5)
  • ►  2019 (19)
    • ►  November 2019 (3)
    • ►  September 2019 (2)
    • ►  Agustus 2019 (3)
    • ►  Juni 2019 (5)
    • ►  Maret 2019 (3)
    • ►  Februari 2019 (2)
    • ►  Januari 2019 (1)
  • ►  2018 (29)
    • ►  Desember 2018 (3)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  Oktober 2018 (6)
    • ►  September 2018 (4)
    • ►  Agustus 2018 (6)
    • ►  Juni 2018 (1)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  April 2018 (1)
    • ►  Maret 2018 (4)
  • ►  2017 (44)
    • ►  Desember 2017 (10)
    • ►  November 2017 (1)
    • ►  Oktober 2017 (6)
    • ►  April 2017 (2)
    • ►  Maret 2017 (8)
    • ►  Februari 2017 (7)
    • ►  Januari 2017 (10)
  • ►  2016 (49)
    • ►  Desember 2016 (1)
    • ►  Oktober 2016 (3)
    • ►  Agustus 2016 (3)
    • ►  Juli 2016 (13)
    • ►  Juni 2016 (1)
    • ►  Mei 2016 (10)
    • ►  April 2016 (5)
    • ►  Maret 2016 (11)
    • ►  Februari 2016 (2)
  • ►  2015 (19)
    • ►  Desember 2015 (4)
    • ►  November 2015 (5)
    • ►  September 2015 (1)
    • ►  Agustus 2015 (1)
    • ►  Juli 2015 (2)
    • ►  Juni 2015 (2)
    • ►  April 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (2)
    • ►  Februari 2015 (1)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Oktober 2014 (1)
    • ►  Juli 2014 (1)

Created with by ThemeXpose