Ketika jatuh cinta
Selayaknya aku punya dua kacamata. Yakni kacamata perasaan dan kacamata logika.
Jikalau kamu hanya punya salah satunya, maka runyam urusan ini. Berkelindan seperti maling. Hilang sembunyi. Hilang sembunyi. Tak akan pernah selesai.
Kacamata perasaan.
Semua orang tahu bagaimana kepayangnya orang jatuh cinta. Gunung bagaikan pantai. Kucing dikira tikus. Dan serangkaian perumpamaan tak wajar lainnya. Aku telah masuk pada suatu kotak imajinasi. Yang kulipat dan kubungkus rapih. Tak ada orang yang sudi memasuki. Kecuali aku yang sedang mabuk. Bergulat dengan imajinasi yang lama kelamaan membuatku lumpuh. Sarafku sementara terpotong. Maka aku putuskan untuk menggunakan kacamata ini seperlunya saja. Atau aku akan diselimuti ketidakwarasan lainnya.
Kacamata logika.
Urusan jatuh cinta ini begitu mudah sekali. Tuan waktu mengambil banyak kepentingan. Serahkan segala urusan padanya. Selesai sudah urusan ini. Tuan waktu hanya mensyaratkan untuk menghapus segala bentuk ketidakpentingan. Baik itu dalam bentuk pertemuan nyata atau maya. Maka aku putuskan untuk menggunakan kacamata ini sesering mungkin. Hingga tercerabut sudah perasaan. Lenyap. Hilang.
Selayaknya aku punya dua kacamata. Yakni kacamata perasaan dan kacamata logika.
Jikalau kamu hanya punya salah satunya, maka runyam urusan ini. Berkelindan seperti maling. Hilang sembunyi. Hilang sembunyi. Tak akan pernah selesai.
Kacamata perasaan.
Semua orang tahu bagaimana kepayangnya orang jatuh cinta. Gunung bagaikan pantai. Kucing dikira tikus. Dan serangkaian perumpamaan tak wajar lainnya. Aku telah masuk pada suatu kotak imajinasi. Yang kulipat dan kubungkus rapih. Tak ada orang yang sudi memasuki. Kecuali aku yang sedang mabuk. Bergulat dengan imajinasi yang lama kelamaan membuatku lumpuh. Sarafku sementara terpotong. Maka aku putuskan untuk menggunakan kacamata ini seperlunya saja. Atau aku akan diselimuti ketidakwarasan lainnya.
Kacamata logika.
Urusan jatuh cinta ini begitu mudah sekali. Tuan waktu mengambil banyak kepentingan. Serahkan segala urusan padanya. Selesai sudah urusan ini. Tuan waktu hanya mensyaratkan untuk menghapus segala bentuk ketidakpentingan. Baik itu dalam bentuk pertemuan nyata atau maya. Maka aku putuskan untuk menggunakan kacamata ini sesering mungkin. Hingga tercerabut sudah perasaan. Lenyap. Hilang.