“Apakah aku tak berhak
atas mustajab do’a?
Saat semuanya berteriak girang atas harapannya kemarin
Tiba-tiba secepat kilat turun dari langit ke bumi
Aku telah berwindu-windu lama sekali
Tapi tak satupun ujungnya menyentuh bumi
Aku berurai air mata mengharap seiba-ibanya dan menghinakan diri
Sampai detik ini hanya udara hampa yang keluar masuk mulut dan hidung
Hingga kering tenggorokan
Hingga gersang kerongkongan”
Bukan sewindu dua windu
Do’a yang beruntai memanjang ia panjatkan
Menanam prasangka baik yang dihamparkan ke luas hati
Bagaimana Dia Yang Maha Kaya menahan segala yang kau minta semata agar setiap hari kau tetap sembahyang Duha
Ya, Dia yang berada di atas ‘arsy mengumpulkan butiran air matamu hingga kelak pasti menukarnya lebih dari yang kau pinta
Saat semuanya berteriak girang atas harapannya kemarin
Tiba-tiba secepat kilat turun dari langit ke bumi
Aku telah berwindu-windu lama sekali
Tapi tak satupun ujungnya menyentuh bumi
Aku berurai air mata mengharap seiba-ibanya dan menghinakan diri
Sampai detik ini hanya udara hampa yang keluar masuk mulut dan hidung
Hingga kering tenggorokan
Hingga gersang kerongkongan”
Duhai,
Berapa lama Zakaria
meminta kepada Tuhannya seorang keturunan dari mereka?Bukan sewindu dua windu
Do’a yang beruntai memanjang ia panjatkan
Menanam prasangka baik yang dihamparkan ke luas hati
Dan aku akan menyatakan
padamu, kawan
Bagaimana Dia Yang Maha Penyayang sungguh masih merindukan
ratapan dan tangisanmu di sepertiga malamBagaimana Dia Yang Maha Kaya menahan segala yang kau minta semata agar setiap hari kau tetap sembahyang Duha
Ya, Dia yang berada di atas ‘arsy mengumpulkan butiran air matamu hingga kelak pasti menukarnya lebih dari yang kau pinta