• Home
  • About
  • Puisi
  • Pendapat
  • Cerita Aneh
instagram Email

Pangeran Kucing

Jurnal Harian dan Kata-kata Bualan


Kadang benteng yang awalnya dibangun untuk melindungi, justru akhirnya akan mengukung dan membuat orang di dalamnya ngga kemana-mana. Persis kayak kehidupan Rapunzel, tapi untung dia punya rambut yang panjang jadi bisa kabur. 

Segalanya dianggap akan aman-aman saja. Di dalam atap rumah yang berbatas teras paling depan dan kamar mandi paling belakang. 24 jam dan seluruh menit detiknya lengkap dihabiskan disana. Perlahan ia poles dindin-dinding dengan semen tebal, lalu keramik-keramik mahal penuh kilau. Selama bertahun-tahun.

Tapi siapa yang tahu, terpapar silau bikin mata sakit, tulang-tulang ngilu, dan dibandingkan manusia seusianya, ia tak pernah tumbuh tinggi. Perlahan menjelma menjadi liliput.

Ada gumpalan awan hitam di atas kepala mereka yang tak kemana-mana. Setidaknya itu kejadian yang terkonfirmasi secara berulang di hidup saya. Perspektif harus digali dari mulut pedas orang lain, sampai mulut manis malaikat. Cerita harus diketahui dari palung paling dalam sampai gunung paling tinggi.

Bukan begitu? 



Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Apa salahnya bergumam, mengumpat, menyumpah dalam hati? Toh, tidak ada yang peduli. Kecuali semesta yang curang, menguping diam-diam. 

Sejatinya, pikiran bukan tempat persembunyian paling aman. Radarnya masih bisa sampai ke telinga alam semesta dan keluhan yang waktu itu saya utarakan kabul sudah, dengan cara yang tak diinginkan. Doanya, kurang lengkap. Kata orang-orang yang pernah mendengar kisah ini. Tapi, tak akan saya jabarjujurkan. 

Cerita tersamarkan

Hujan yang harusnya disyukuri menjadi letupan keluhan yang tenang hanya jika saat ada matahari. Sumpah serapah diteriakkan, namun alhasil hanya didengar oleh paru, ginjal, hati, hipotalamus, dan gendang telinga itu sendiri. Menggema suaranya dalam rongga-rongga badan. 

Tentang mengapa harus turun air dari langit yang membuat bajunya kuyup, sepatunya lembek, orang-orang melihatnya seperti gorengan setelah duabelasjam -letoi-. Dan pekerjaan dengan upah yang tak seberapa, atasan marah-marah, spidol habis dan ia harus membeli dengan uang pribadi. Juga mengapa kucingnya setiap hari harus makan sehingga mengurangi uang dari dompetnya sebesar limapuluhribu.

Ah, iya. Ia lupa menghubungi rekanan yang tak sabar menerima kabar. Kemudian diambil sebatang alatkomunikasi yang mulai berembun tapi masih rigid. Ditombol-tombol dan tak lama kemudian berkedip seperti bukti napas terakhir. Konslet.  

Di waktu-waktu lalu

Melihat pekarangan tetangga yang hijau dan ia yang tak punya pekarangan selain limapulusenti jarak rumahnya dengan jalan raya, berbatas tanah berdebu tempat kucing biasa menaruh tahi. Ingin rasanya menghubungi pejabat yang digaji uang pajak, mengadu mengapa hidup manusia bisa berbeda-beda padahal sama-sama rakyatnya negara. Tapi ia lupa, sebatang alatkomunikasi milikmya tak layak menjangkau jaring sinyal kalangan elit.

Lalu saksikan miliknya yang ketinggalan jaman dan mulai berkhayal-khayal tentang andai bentukannya baru, andai kekinian, andai bukan ini, andai itu. Andai-andai diam yang sering.

Amin, kata semesta. 


 




Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Tentang Saya

Penulis yang suka main kata-kata. Cek juga hasil pikiran otak kiri saya di linisehat.com

Follow Us

  • instagram
  • Google+
  • youtube

Categories

  • Cerita Aneh (8)
  • Fiksi (5)
  • Pendapat (26)
  • Puisi (8)

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ►  2023 (3)
    • ►  Juni 2023 (1)
    • ►  April 2023 (1)
    • ►  Maret 2023 (1)
  • ►  2022 (6)
    • ►  Juni 2022 (1)
    • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  Februari 2022 (2)
    • ►  Januari 2022 (2)
  • ►  2021 (5)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  April 2021 (2)
    • ►  Maret 2021 (1)
    • ►  Februari 2021 (1)
  • ▼  2020 (30)
    • ►  November 2020 (2)
    • ▼  Oktober 2020 (2)
      • Benteng
      • Rakyat yang Tak Punya Pekarangan
    • ►  September 2020 (1)
    • ►  Agustus 2020 (6)
    • ►  Juli 2020 (9)
    • ►  Juni 2020 (3)
    • ►  Mei 2020 (2)
    • ►  April 2020 (5)
  • ►  2019 (19)
    • ►  November 2019 (3)
    • ►  September 2019 (2)
    • ►  Agustus 2019 (3)
    • ►  Juni 2019 (5)
    • ►  Maret 2019 (3)
    • ►  Februari 2019 (2)
    • ►  Januari 2019 (1)
  • ►  2018 (29)
    • ►  Desember 2018 (3)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  Oktober 2018 (6)
    • ►  September 2018 (4)
    • ►  Agustus 2018 (6)
    • ►  Juni 2018 (1)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  April 2018 (1)
    • ►  Maret 2018 (4)
  • ►  2017 (44)
    • ►  Desember 2017 (10)
    • ►  November 2017 (1)
    • ►  Oktober 2017 (6)
    • ►  April 2017 (2)
    • ►  Maret 2017 (8)
    • ►  Februari 2017 (7)
    • ►  Januari 2017 (10)
  • ►  2016 (49)
    • ►  Desember 2016 (1)
    • ►  Oktober 2016 (3)
    • ►  Agustus 2016 (3)
    • ►  Juli 2016 (13)
    • ►  Juni 2016 (1)
    • ►  Mei 2016 (10)
    • ►  April 2016 (5)
    • ►  Maret 2016 (11)
    • ►  Februari 2016 (2)
  • ►  2015 (19)
    • ►  Desember 2015 (4)
    • ►  November 2015 (5)
    • ►  September 2015 (1)
    • ►  Agustus 2015 (1)
    • ►  Juli 2015 (2)
    • ►  Juni 2015 (2)
    • ►  April 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (2)
    • ►  Februari 2015 (1)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Oktober 2014 (1)
    • ►  Juli 2014 (1)

Created with by ThemeXpose