Sampai akhirnya, ia memutuskan menjadi sungai yang lebar. Ibu dari anak sungai dan nenek dari mata air. Semua orang susah dan payah. Bagaimana bisa manusia berubah menjadi abiotik seperti ini. Khayal.
Ia ingin menjadi sungai yang cokelat dan arusnya deras agar cepat sampai ke laut, payau lalu asin. Maka setiap hujan tiba baik rintik atau lebat, ia selalu berdoa agar bisa ikut menjadi butir-butir. Karena katanya, doa ketika hujan adalah kabul.
Hingga sewindu, melewati delapankali masa penghujan, ia tak juga menjadi sungai. Hanya ada anak-anak sungai air mata yang mengalir di kedua belah pipinya. Tak habis-habis.
Ia ingin menjadi sungai. Seperti kepompong menginginkan kupu-kupu, biji menjadi buah, senja menjadi malam. Dan ingatan yang ingin menjadi lupa. Sebab dulu pernah ada yang menjanjikan penghidupan namun lahirlah kata sementara yang berkembangbiak menjadi palsu.
Selamat menikmati penipuan~
Ia ingin menjadi sungai yang cokelat dan arusnya deras agar cepat sampai ke laut, payau lalu asin. Maka setiap hujan tiba baik rintik atau lebat, ia selalu berdoa agar bisa ikut menjadi butir-butir. Karena katanya, doa ketika hujan adalah kabul.
Hingga sewindu, melewati delapankali masa penghujan, ia tak juga menjadi sungai. Hanya ada anak-anak sungai air mata yang mengalir di kedua belah pipinya. Tak habis-habis.
Ia ingin menjadi sungai. Seperti kepompong menginginkan kupu-kupu, biji menjadi buah, senja menjadi malam. Dan ingatan yang ingin menjadi lupa. Sebab dulu pernah ada yang menjanjikan penghidupan namun lahirlah kata sementara yang berkembangbiak menjadi palsu.
Selamat menikmati penipuan~